Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Terjang Boyolali dan Magelang

Arief Setyadi , Jurnalis-Sabtu, 02 Desember 2023 |10:52 WIB
Erupsi Gunung Merapi, Hujan Abu Terjang Boyolali dan Magelang
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Dok BNPB)
A
A
A

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali menginstruksikan Tim Siaga Desa (TSD) untuk aktif, melakukan ronda, dan bersiaga penuh sebagai tindakan antisipasi. TSD merupakan kelompok relawan desa yang dibentuk dan dibina oleh BPBD Kabupaten Boyolali melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan pendampingan dari BNPB.

BPBD Kabupaten Boyolali juga berencana mereview rencana kontijensi (renkon) setelah berkomunikasi dengan Kepala BPTTKG terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Peningkatan kapasitas masyarakat dianggap perlu ditingkatkan sebagai bagian dari langkah mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi fenomena APG Gunung Merapi yang masih berlangsung.

Dampak dari APG Gunung Merapi juga terjadi di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dua desa di Kecamatan Sawangan, yaitu Desa Banyoroto dan Desa Wonolelo, merasakan dampak abu vulkanik, meskipun intensitasnya tipis dan tidak mengganggu aktivitas warga.

BPBD Kabupaten Magelang memberikan respons cepat dengan mendistribusikan masker dan bersiaga di wilayah terdampak.

Fenomena APG Gunung Merapi merupakan bagian dari rangkaian aktivitas vulkanik yang dimulai pada 11 Mei 2018 dan terus meningkat hingga November 2020. Sejak 5 November 2020, Gunung Merapi telah berstatus level III atau 'Siaga'.

BPPTKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi. Status aktivitas Gunung Merapi akan dievaluasi kembali jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitasnya.

BPBD Kabupaten Boyolali telah mengintruksikan Tim Siaga Desa (TSD) untuk kembali aktif, melakukan ronda dan bersiaga penuh. TSD sendiri merupakan kelompok relawan desa yang dibentuk dan dibina langsung oleh BPBD Kabupaten Boyolali dengan pendampingan dari BNPB melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana).

“Kami meminta TSD diaktifkan. Ronda dan bersiaga penuh,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali Suratno.

Suratno juga akan mengundang Kepala Desa Tlogolele dan Klakah, Camat Selo dan seluruh unsur Forkopimcam untuk mereview rencana kontijensi (renkon) pada Selasa pekan depan. Hal itu dilakukan setelah pihaknya berkomunikasi dengan Kepala BPTTKG terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement