Sebuah komisi penyelidikan PBB yang sedang menyelidiki dugaan kejahatan perang di kedua sisi konflik Israel-Hamas akan mencakup fokus pada kekerasan seksual yang dilakukan selama serangan pada tanggal 7 Oktober. Namun, Israel sejauh ini belum bekerja sama dengan komisi tersebut karena menganggapnya bias.
Navi Pillay, yang memimpin penyelidikan, mengatakan jika Tel Aviv tidak mau bekerja sama, timnya masih bisa mengambil bukti dari para penyintas dan saksi di luar negeri.
“Yang perlu mereka (Israel) lakukan hanyalah membiarkan kami masuk,” katanya kepada BBC, seraya menambahkan bahwa mereka yang selamat dari serangan tersebut harus bisa mendapatkan sidang di PBB.
Pillay juga menolak klaim bahwa PBB menunda mengakui adanya kekerasan seksual yang terjadi selama serangan Hamas dan mengatakan "segala upaya" dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan timnya.
Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang.
Sejak itu, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyatakan
Sejak itu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 15.500 orang telah tewas dalam kampanye militer Israel yang dilancarkan sebagai tanggapannya.
(Susi Susanti)