Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Tragisnya Sultan Hamengkubuwono V yang Dibunuh Selir Kesayangannya Sendiri

Alifia Zahra Kinanti , Jurnalis-Rabu, 06 Desember 2023 |15:26 WIB
Kisah Tragisnya Sultan Hamengkubuwono V yang Dibunuh Selir Kesayangannya Sendiri
A
A
A

JAKARTA - Sri Sultan Hamengkubuwono V adalah sultan kelima dari kesultanan Yogyakarta. Ia lahir pada 24 Januari 1820 dengan nama asli Gsuti Raden Mas Gathot Menol yang memiliki gelar sebagai Pangeran Mangkubumi Hamengkubuwono V adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono IV dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono.

Hamengkubuwono V naik tahta pada saat umur 3 tahun. Karena ia naik takhta saat masih dibawah umur makai a dibantu oleh beberapa wali raja yaitu oleh neneknya Ratu Ageng, ibunya Ratu Kencono, saudara kakeknya Pangeran Mangkubumi, dan saudara ayahnya Pangeran Diponegoro.

Namun, pada tahun 1826 Belanda menurunkan Hamengkubuwono V dari singgasananya. Belanda mengangkat kembali Hamengkubuwono II, Hamengkubuwono V baru naik takhta kembali setelah wafatnya Hamengkubuwono II pada tahun 1828. Pada saat pemerintahan Hamengkubuwono V tidak mendapat bantuan penuh dari internal Keraton dan rakyat Yogyakarta karena dianggap terlalu patuh kepada Belanda.

Pada saat itu juga Hamengkubuwono V juga selalu berhadapan dengan adik-adiknya yang ingin mengambil alih takhtanya. Ditengah kondisi politik yang sulit, Hamengkubuwono V mencari hiburan dalam cinta. Oleh karena itu ia memiliki banyak selir tetapi selir yang paling disayang yaitu selir ke 5 yang bernama Kanjeng Mas Hemawati.

Hamengkubuwono V menikah dengan Kanjeng Mas Henawati pada tahun 1842. Pada 5 Juni 1855 Hamengkubuwono V tewas di tangan selirnya sendiri. Ia ditikam oleh selirnya, sampai saat ini alasan Kanjeng Mas Hemawati melakukannya masih menjadi misteri yang belum terungkap.

Peristiwa tragis ini ditutup rapat-rapat oleh pihak Keraton. Peristiwa ini juga hanya diingat dengan sebutan Wereng Saketi Tresno yang berarti mati ditangan orang yang dicintainya.

Setelah Hamengkubuwono V tewas lahirlah anak yang di dalam kandungan Kanjeng Ratu Sekar. Anak tersebut seharusnya menjadi penerus takhta namun tidak di setujui karena kontroversi perebutan tahta kekuasaan.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement