Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

RI di Pertemuan WHO: Israel Mengubah Gaza Jadi Neraka

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 11 Desember 2023 |07:41 WIB
RI di Pertemuan WHO: Israel Mengubah Gaza Jadi Neraka
Menlu RI Retno Marsudi dalam pertemuan WHO tegaskan jika Israel telah mengubah Gaza jadi neraka (Foto: YouTube/MoFa Indonesia)
A
A
A

SWISS Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terus menekankan pentingnya membantu Gaza dari jeratan perang Israel yang membabi buta.

Hal ini kembali ditegaskan Menlu saat menghadiri pertemuan khusus Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (Executive Board WHO) yang membahas situasi di Gaza di Jenewa, Swiss pada Minggu (10/12/2023) pagi.

Executive Board adalah organ eksekutif WHO di bawah World Health Assembly yang beranggotakan 34 negara.

Adapun Indonesia terakhir kali menjadi anggota Executive Board WHO pada 2018 – 2021. Pertemuan kali ini tidak hanya dihadiri oleh anggota Executive Board, namun juga negara non anggota yang memiliki kepedulian terhadap isu, yaitu situasi di Gaza.

Melaui siaran pers, Retno menekankan penting bagi Indonesia untuk hadir agar dapat langsung berkontribusi, mendesak pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan, perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan. Termasuk tentunya disini fasilitas kesehatan Rumah Sakit Indonesia.

Dalam kesempatan itu Retno menyampakan situasi fasilitas kesehatan di Gaza yang sangat memprihatinkan.

Dari 36 rumah sakit hanya 13 yang masih beroperasi dan semuanya kelebihan kapasitas hingga 2-3 kali lipat; 71 persen fasilitas pelayanan kesehatan di Gaza tidak berfungsi; perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin hingga listrik semakin terbatas; ratusan pekerja medis telah terbunuh semenjak Israel menyerang Gaza; WHO melaporkan penyebaran penyakit menular semakin tinggi; hampir 130 ribu kasus infeksi pernafasan akut; lebih dari 94 ribu kasus diare; hingga lebih dari 2700 kasus chickenpox atau cacar air.

Retno juga mengatakan bahwa Gaza saat ini di bawah kepungan.

“Israel telah mengubah Gaza menjadi seperti neraka. Jumlah orang yang meninggal terus meningkat. Rumah Sakit mengalami gempuran hebat, termasuk RS Indonesia yang dipaksa berhenti beroperasi pada 16 November lalu,” terangnya.

Dia juga menegaskan jika perintah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) agar suplai medis dipindahkan dari Khan Younis ke Gudang yang lebih kecil di Rafah merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan hak asasi manusia.

“Saya juga menjelaskan bahwa Indonesia telah menjadi co-sponsor resolusi mengenai Kondisi Kesehatan di Daerah Pendudukan Palestina, termasuk Jerusalem Timur atau Resolution on Health Condition in the Occupied Palestine Territory, including East Jerusalem,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement