ISRAEL - Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan kelompok perjuangan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggambarkan konflik di Timur Tengah dalam istilah peradaban, bentrokan antara “tentara salib dan bulan sabit”, dan menggunakan narasi yang menggabungkan neo-Utsmaniyah dan solidaritas Islam.
Turki merupakan anggota North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), semakin lantang mengkritik cara Israel melancarkan serangan terhadap gerakan radikal Hamas.
Mengutip Middle East Monitor (MEMO), istri dari Recep Tayyip Erdogan, Emine Erdogan mengunjungi pasien anak-anak pada Kamis (14/12/2023) yang dipindahkan dari Jalur Gaza ke Turki melalui Mesir.
Emine mengatakan, anak-anak Palestina yang dirawat di Rumah Sakit Kota Etlik Ankara selamat dan baik-baik saja. Emine menerima informasi tentang kesehatan anak-anak dan mendoakan mereka agar lekas sembuh.
"Dengan sepenuh hati, Saya menuntut gencatan senjata permanen segera dan bantuan kemanusiaan bagi semua anak-anak Palestina yang tidak bersalah yang berjuang untuk bertahan hidup di Gaza yang terkepung," terangnya.
Sebanyak 182 pasien dibawa ke Turki setelah melewati Perlintasan Perbatasan Rafah dengan Mesir. Turki mengungkapkan solidaritas yang kuat terhadap Palestina dan mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan kemanusiaan yang terlihat dan tidak terlihat.
Turki menginginkan peran yang lebih besar dalam upaya kemanusiaan dan pemeliharaan perdamaian pasca perang di Gaza dan akan mempertahankan kritiknya terhadap Israel selama perang terus berlanjut.
(Susi Susanti)