JAKARTA - Rohingya merupakan komunitas Muslim minoritas di Negara Bagian Rakhine (Arakan), Myanmar (Burma). Mereka diusir ke kamp-kamp pengungsi yang berlokasi di Bangladesh dan negara lain.
Mengutip Al Jazeera, orang Rohingya berbicara dalam bahasa Rohingya atau Ruaingga, sebuah dialek yang berbeda dengan dialek yang biasa digunakan di Myanmar.
Akibat penganiayaan dan kekerasan terus dialami, ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri ke berbagai negara tetangga, baik melalui jalur darat maupun laut.
Mengutip Minority Rights, mayoritas Muslim di Negara Bagian Rakhine menyebut dirinya sebagai "Rohingya", kata yang berasal dari bahasa Bengali dan mirip dialek Chittagonian.
Mereka menganggap dirinya sebagai penduduk asli wilayah tersebut. Sedangkan pemerintah Burma dan kaum nasionalis Buddha menganggap mereka sebagai keturunan India, yang bersekutu dengan Inggris.
Jika dikaitkan dengan sejarah, tentu mayoritas orang Rohingya menganut agama Islam. Berdasarkan Konstitusi 1948, nenek moyang yang berasal dari India dan Bangladesh akan dianggap sebagai warga negara Burma, dan pemerintahan sipil sampai kudeta militer 1962.