Sebelum menyerahkan sebagian besar tugas konstitusionalnya kepada ahli warisnya yang ditunjuk, Syeikh Nawaf berusaha menenangkan kancah politik dalam negeri, termasuk dengan mengeluarkan amnesti yang mengampuni para pembangkang yang telah lama diinginkan oleh tokoh-tokoh oposisi.
Namun kebuntuan terus berlanjut, sehingga Sheikh Meshal harus berusaha mengakhiri perselisihan politik tahun ini dengan membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum awal pada Juni.
Kuwait melarang adanya partai di parlemen namun masih merupakan salah satu negara yang paling liberal secara politik di kawasan ini, dengan perdebatan politik yang banyak dan dewan legislatif terpilih yang paling kuat di kawasan ini yang mencakup Sunni, Syiah, liberal, dan Islamis.
(Rahman Asmardika)