KYIV – Ukraina telah memperingatkan bahwa pihaknya terpaksa mengurangi sejumlah operasi militer karena berkurangnya bantuan asing.
Jenderal penting Oleksandr Tarnavskyi mengatakan pasukan menghadapi kekurangan amunisi di sepanjang “seluruh garis depan”, sehingga menciptakan “masalah besar” bagi Kyiv.
Hal ini terjadi ketika bantuan senilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) tertahan di tengah perselisihan politik.
Ukraina mengatakan pihaknya berharap dapat meningkatkan industri amunisinya dengan bantuan Barat.
Namun mereka sangat bergantung pada pasokan barat, terutama pada pengiriman rudal jarak jauh dan sistem pertahanan udara, untuk melawan pasukan pendudukan Rusia.
Jenderal Tarnavskyi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa negara tersebut kekurangan peluru artileri, terutama untuk senjata era Soviet.
“Volume yang kami miliki tidak mencukupi, mengingat kebutuhan kami,” katanya, dikutip BBC.
“Jadi, kami mendistribusikannya kembali. Kami merencanakan ulang tugas-tugas yang telah kami tetapkan untuk diri kami sendiri dan menjadikannya lebih kecil karena kami perlu menyediakannya,” lanjutnya.
Ia mengatakan berkurangnya bantuan militer asing telah berdampak pada medan perang dan memaksa adanya perubahan taktik.