WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan peluncuran pasukan multinasional untuk melindungi kapal-kapal komersial di Laut Merah setelah serangan pemberontak Houthi Yaman memaksa setidaknya selusin perusahaan pelayaran menghentikan operasinya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Senin, (18/12/2023) bahwa Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Seychelles, dan Inggris akan termasuk di antara negara-negara yang bergabung dalam “inisiatif keamanan multinasional” yang beranggotakan 10 negara.
“Negara-negara yang berupaya menegakkan prinsip dasar kebebasan navigasi harus bersatu untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh aktor non-negara ini,” kata Austin dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Al Jazeera. Dia menggambarkan serangan tersebut sebagai masalah yang “menuntut tindakan kolektif”.
Pengumuman ini muncul setelah angkatan laut AS dan Inggris mengatakan pada akhir pekan bahwa kapal perusak mereka telah menembak jatuh total 15 drone di perairan tersebut.
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran telah meningkatkan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran utama sejak dimulainya perang di Gaza, menargetkan kapal-kapal yang diduga memiliki hubungan dengan Israel atau warga Israel.
Kelompok pemberontak tersebut mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menyerang Swan Atlantic milik Norwegia dan MSC Clara menggunakan drone angkatan laut untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.