"Setidaknya, saya sudah bertemu dengan banyak keluarga, yang anak-anaknya berkebutuhan khusus, didiamkan di rumah dan akhirnya apa, anaknya tidak berkembang. Padahal setelah keluar ternyata dia punya bakat menggambar, bakat olahraga," sambungnya.
Menurut Ganjar, cara memberikan layanan yang dilakukan sanggar ini kepada kaum difabel sangat baik karena setiap minggu diajak berkeliling untuk pelayanan.
"Saya kira Sukoharjo ini bisa kita replikasi di seluruh indonesia. Jadi inklusi betul-betul bisa berjalan dan ini untuk pertama kalinya saya menemukan layanan inklusi yang menanungi 12 kecamatan yang ada di Sukoharjo," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )