SUKOHARJO - Calon Presiden (Capres) Partai Perindo, Ganjar Pranowo, ingin membantu modal usaha warga Sukoharjo. Namun, hal itu urung dilakukan karena larangan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.
Momen menarik itu terjadi saat Ganjar menyambangi Bulakan, Sukoharjo, dan bertemu warga. Ratusan warga menyambut dengan gegap gempita dan saling berebut untuk bersalaman dan foto dengannya.
Warga begitu antusias dengan kehadiran Ganjar. Tak hanya menyambut gembira, kesempatan itu digunakan warga untuk berkeluh kesah menyampaikan problemnya.
Misalnya saja, pengrajin batik bernama Siti Sugiarto yang mengeluhkan soal sulitnya mendapatkan akses modal. Ia meminta bantuan ke Ganjar agar memberikan modal usaha padanya.
"Pak kami butuh modal, tolong bantu kami pak. Berikan modal pada kami, berikan alat juga pak," ucap Sri Sugiarti kepada Ganjar.
Ganjar menjawab pertanyaan itu dengan sabar. Ia memberikan penjelasan bahwa sebagai Capres, ia dilarang oleh undang-undang untuk memberikan sesuatu pada masyarakat.
"Sebenarnya saya bisa memberikan bantuan modal usaha pada ibu, tetapi kan saya ndak boleh. Nanti dimarahi Bawaslu. Itu ada Pak Bawaslu, gimana ini Mas boleh nggak?" tanya Ganjar pada anggota Bawaslu yang memantau kampanye Ganjar.
“Nggak boleh pak, itu namanya money politic," teriak anggota Bawaslu.
Ganjar pun urung memberikan bantuan pada Sri dan warga lainnya. Namun, ia mengatakan akan membantu dengan cara lain, yakni menghubungkan Sri dengan banyak pihak seperti perusahaan yang menggelontorkan program CSR, filantrop dan lainnya.
"Bisa juga pinjam ke bank, kan banyak sekarang kredit dengan bunga murah. Atau CSR juga banyak, jadi bisa dimanfaatkan. Biar nanti dibantu Bu Bupati, ada anggota dewan juga di sini," sambung Capres nomor urut 3 itu kemudian.
Ganjar mengatakan saat ini ia hanya bisa membantu dengan program. Semua masalah yang didapatkan dari blusukan ketemu masyarakat seluruh Indonesia akan ditampung dan digodok menjadi program kerja yang bisa menjawab semua persoalan masyarakat itu.
(Arief Setyadi )