“Impunitas yang Israel lakukan secara historis hanya dapat dijelaskan oleh keyakinan mereka bahwa tidak akan ada konsekuensi karena dukungan pemerintah Amerika Serikat (AS),” kata anggota parlemen tersebut.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyatakan ketidakpuasannya atas tingginya jumlah korban sipil di Gaza dan mengklaim bahwa secara tertutup pihaknya menekan Israel untuk memperbaiki pendekatannya.
Pejabat senior Israel berulang kali membantah berada di bawah tekanan AS. Tal Heinrich, juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada MSNBC Jumat, (23/12/2023) lalu bahwa kedua negara “selaras.”
Israel mengklaim bahwa mereka melakukan segala kemungkinan untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil dan berpendapat bahwa Hamas pada akhirnya bertanggung jawab atas setiap kematian tersebut.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Majalah +972 yang berbasis di Tel Aviv pada akhir November mengklaim bahwa militer Israel dengan sengaja membom “target kekuatan” di Gaza, seperti gedung-gedung publik dan blok-blok bertingkat tinggi, untuk “menciptakan kejutan” populasi umum di Gaza.
Alasannya adalah hal ini akan membuat warga Palestina menentang Hamas.
(Rahman Asmardika)