JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki, meminta kepada seluruh kontestan Pemilu 2024 maupun masyarakat untuk tidak menggunakan ajaran agama sebagai bahan lelucon politik. Menurutnya, hal tersebut nilainya sangat tidak berimbang dengan keyakinan yang telah dipahami.
"Hari ini kita agak kikuk. Gara-gara pilpres kita kikuk, mau baca doa ada yang bilang amin, ada yang bilang qobul ada yang tahiyat dimain-mainkan. Jadi menurut saya per hari ini kita selesaikan sudah lelucon-lelucon politik yang berdasarkan agama-agama tadi,"kata Saiful dalam acara kegiatan Serap Aspirasi Lembaga Keagamaan di Asrama haji pondok gede, Jakarta Timur, Jumat (29/12/2023).
Dia mengatakan, bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman yang muncul dari sisi-sisi pemahaman kegamaan. Adapun bangsa Indonesia yang terkenal majemuk, heterogen, beraneka ragam baik suku, ras golongan dan agama dapat menjadi pemicu konflik.
"Bisa jadi pemicu pertikaian di antara kita semua," katanya.
Selain itu, tantangan tersebut tak lepas dari potensi lemahnya atau mulai tergerusnya sikap toleransi beragama.
Bahwa termasuk mulai matinya potensi hati nurani di tengah masyakarat kita sehingga lelucon tersebut dianggapnya sebagai matinya hati nurani seseorang terhadap ajaran agama.