JAKARTA - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis meminta kepolisian dan TNI untuk menginvestigasi kematian satu orang relawan akibat tindak kekerasan yang diduga dilakukan oknum pendukung pasangan calon (paslon) lain.
Dia melaporkan sejumlah relawan mengalami tindak kekerasan oleh pendukung dari paslon capres lain saat hadir dalam sebuah acara relawan di Boyolali, Jawa Tengah dan Klaten, Yogyakarta. Adapun tindak kekerasan itu menyebabkan satu orang meninggal dan 4 lainnya luka berat.
"Kami ingin minta investigasi kepada kepolisian dan TNI karena kami sangat prihatin dan sangat sedih dan tidak bisa membayangkan. Apakah kita akan punya pemilu dan pilpres yang damai kalau keadaan semacam ini terus berlanjut apalagi bereskalasi. Jadi ini tidak bisa dibiarkan," kata Todung saat ditemui wartawan sebelum Konsolidasi Nasional TPN Ganjar-Mahfud yang mengusung tema 45 Hari Menuju Kemenangan di Ballroom, Djakarta Theater, Sabtu (30/12/2023).
Ia mengatakan, satu orang meninggal dunia berasal dari Klaten, Yogyakarta dan meninggal di rumah sakit. "Yang meninggal dunia ini adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud dan yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas oknum paslon yang lain," katanya.
Sedangkan 4 korban luka-luka konon akibat penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI yang dilakukan di pos TNI setempat. Jika benar terjadi, dia meminta kepada panglima TNI menindak tegas dan mempertanggungjawabkan tindakan tersebut.
"Kalau itu benar kami ingin minta ke panglima TNI ambil tindakan tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," kata dia.