Dia mengatakan keberadaannya yang berbeda dengan Ganjar dan Alam semata demi menyerap aspirasi rakyat kecil.
"Jadi, kita memang dipisah-pisah, untuk silaturahmi dengan masyarakat, sehingga makin banyak aspirasi yang bisa kami list bersama. Kita daftar aspirasinya apa saja yang ada di masyarakat," katanya.
Pengajian kemudian dilanjutkan setelah Atikoh selesai berbicara. Shalawat Badar, Tibbil Qulub, dan Kahfi terlantun oleh ibu-ibu.
Atikoh tampak fasih mengikuti para ibu-ibu yang melantunkan selawat dengan sesekali menggoyangkan badan ke kiri dan kanan dalam posisi duduk.
(Awaludin)