“Ini akan memakan waktu setidaknya enam bulan, dan melibatkan misi pembersihan intensif terhadap para teroris. Tidak ada yang berbicara tentang merpati perdamaian yang diterbangkan dari Shajaia,” kata pejabat itu kepada Reuters, merujuk pada distrik Gaza yang dilanda pertempuran.
Selain 1.200 orang yang terbunuh pada 7 Oktober, Hamas menyandera sekira 240 orang. Israel juga bertekad untuk memulihkan 129 orang yang masih ditahan di Gaza. Upaya gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Mesir telah meningkatkan kemungkinan pembebasan beberapa dari mereka.
Pergeseran ini tampaknya sejalan dengan tekanan dari sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS), untuk meninjau ulang taktik dan berbuat lebih banyak untuk melindungi non-kombatan.
Israel pada awalnya mengerahkan 300.000 tentara cadangan – sekira 10% hingga 15% dari angkatan kerjanya – untuk perang yang tampaknya akan menjadi perang terpanjang yang pernah ada. Sumber-sumber pemerintah mengatakan antara 200.000 dan 250.000 tentara cadangan masih dimobilisasi dan mangkir dari pekerjaan atau studi.
Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pengerahan pasukan cadangan akan dilakukan "dengan cara yang dapat menyegarkan, perekonomian Israel dapat berfungsi, keluarga yang menunggu orang yang mereka cintai dapat kembali ke rutinitas mereka."