Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dekat dengan Bill Clinton dan Pangeran Andrew, Pemodal Jeffrey Epstein Dicurigai Bekerja untuk Mossad

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 05 Januari 2024 |14:06 WIB
Dekat dengan Bill Clinton dan Pangeran Andrew, Pemodal Jeffrey Epstein Dicurigai Bekerja untuk Mossad
Jeffrey Epstein. (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK – Dokumen berisi nama daftar rekanan pemodal dan pedofil Jeffrey Epstein yang dibuka segelnya oleh hakim di New York, Amerika Serikat (AS) pekan ini memunculkan kembali kecurigaan bahwa Epstein adalah seorang aset badan intelijen Israel, Mossad.

Salah satu nama yang muncul dalam daftar tersebut adalah mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak. Barak menjabat sebagai PM dari 1991 hingga 2001 setelah bertugas di IDF (tentara Israel) selama 35 tahun, dan menjabat sebagai Kepala Staf Umum.

Dalam salah satu file, seorang korban Epstein bertanya apakah dia pernah memijat Barak. Spekulasi tentang hubungan epstein dan Barak telah beredar.

Barak bertemu dengan Epstein sekira 36 kali dan tertangkap kamera memasuki townhouse di Manhattan, New York pada 2016. Saat itu wajah Barak tertutup syal dan beberapa wanita muda memasuki kediaman itu pada hari yang sama.

Beberapa mantan mata-mata Israel pernah menyatakan bahwa sindikat perdagangan seks internasional yang dilakukan Epstein adalah sebuah operasi jebakan honeypot, yang digunakan untuk mendapatkan materi 'kompromat', guna memeras elite politik dan bisnis.

Teman dekat Epstein, Ghislaine Maxwell, juga terkait erat dalam dugaan operasi tersebut. Ayah Ghislaine, Robert Maxwell, seorang seorang raja surat kabar dan mantan anggota parlemen Inggris, diduga adalah agen Mossad dan mungkin menghubungkan Epstein dan badan intelijen Israel itu.

Epstein juga bertemu dengan kepala CIA saat ini, William J Burns, beberapa kali pada 2014. Menurut saudaranya, Epstein mengaku memiliki informasi yang akan membuat Hillary Clinton dan Donald Trump tersingkir dari pemilihan umum tahun 2016.

"Jika saya mengatakan apa yang saya ketahui tentang kedua kandidat, mereka harus membatalkan pemilu." Itulah yang dikatakan Jeffrey kepada saya pada 2016.',” kata Mark Epstein pada New York Post.

Mantan agen Mossad Ari Ben-Menashe mengatakan bahwa Epstein dikenalkan pada dunia mata-mata oleh Robert Maxwell. Ben-Menashe mengaku sebagai orang yang menangani (handler) kedua taipan itu.

Epstein, (66), ditemukan tewas di sel penjaranya di Pusat Pemasyarakatan Metropolitan New York, pada 2019 setelah bunuh diri saat menunggu persidangan atas kejahatannya. Namun, rumor terus beredar seputar apa yang sebenarnya terjadi.

Sebuah sumber sebelumnya mengungkapkan kepada Daily Mail bahwa Epstein telah memberi tahu penjaga bahwa seseorang mencoba membunuhnya beberapa minggu sebelum dia meninggal.

Pedofil tersebut bunuh diri hanya beberapa meter dari tempat penjaga penjara seharusnya mengawasinya. Kedua penjaga penjara Epstein berhasil lolos dari hukuman penjara setelah catatan menunjukkan bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan yang diperlukan terhadap Epstein sebelum kematiannya.

Sementara itu, Robert Maxwell dikabarkan tenggelam saat berada di kapal pesiar mewahnya The Lady Ghislaine di Kepulauan Canary Spanyol pada 1991. 

Pada saat itu, Maxwell tengah menghadapi kesulitan keuangan yang besar setelah menggelapkan USD623 juta dari dana pensiun perusahaan medianya Mirror Group untuk mencoba menutupi utangnya yang sangat besar.

Terlepas dari skandal tersebut, ia diberikan pemakaman pahlawan di Bukit Zaitun Israel, dihadiri oleh mantan kepala intelijen, Perdana Menteri Israel, dan Presiden Israel.

Meskipun polisi mengesampingkan adanya kecurangan dalam kematiannya, teori-teori mengenai bunuh diri atau bahkan kemungkinan pembunuhan oleh Mossad masih tetap ada.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement