“Tantangan terbesar bagi kami adalah akses. Sebagian besar wilayah bencana sulit dijangkau karena bebatuan di jalan dan tanah longsor akibat hujan dan gempa susulan,” kata Musubi Yata dari Palang Merah Jepang.
“Saat terjadi gempa susulan, kami harus berhenti dan meninggalkan beberapa aktivitas medis karena jalan bisa saja runtuh,” katanya kepada BBC.
Gempa bumi pada Senin, (1/1/2024) malam juga memicu tsunami kecil yang membanjiri setidaknya 120 hektar lahan, menurut kementerian pertanahan Jepang.
Jepang mengatakan akan menghabiskan 4,74 miliar yen (sekira Rp507 miliar) sebagai cadangan anggaran untuk membantu para korban.
Foto-foto yang diunggah oleh Pasukan Bela Diri Darat Jepang menunjukkan pasukan memuat makanan, air minum, dan perlengkapan mandi ke truk yang berjejer di jalan. Pasukan juga terlihat membersihkan lumpur dan puing-puing dari jalan yang terkena longsor.