Perdana Menteri (PM) PNG James Marape kepada wartawan pada Kamis (11/1/2024) mengatakan ketegangan mereda setelah lebih banyak polisi diterbangkan ke Port Moresby.
“Polisi tidak bekerja kemarin di kota ini dan orang-orang melakukan pelanggaran hukum, tidak semua orang, tapi di bagian tertentu kota kami,” katanya.
Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Port Moresby dalam sebuah pernyataan mengatakan anggota kepolisian telah kembali bekerja dan menegakkan hukum dengan bantuan dari angkatan pertahanan.
“Namun, ketegangan masih tetap tinggi – keadaan yang relatif tenang dapat berubah sewaktu-waktu,” kata pernyataan itu, yang memperingatkan pegawai pemerintah agar tidak melakukan perjalanan yang tidak penting.
“Banyak bisnis lokal yang rusak, termasuk stasiun pengisian bahan bakar dan toko kelontong, dan mungkin tidak beroperasi,” lanjutnya.
“Untuk bisnis yang buka, mungkin akan terjadi kerumunan besar yang tidak dapat diprediksi dengan suasana tegang dan tidak menentu,” ungkapnya.
Kedutaan Besar Tiongkok juga memperingatkan warganya untuk meningkatkan tindakan pencegahan keamanan di tengah kerusuhan tersebut.
Kedutaan dalam sebuah pernyataan mengatakan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan namun beberapa mengalami luka ringan.
Warga Australia di Port Moresby telah diminta untuk memantau media lokal, menghindari tempat-tempat bermasalah dan memperhatikan keamanan pribadi mereka.
Komisi Tinggi Australia telah meningkatkan langkah-langkah keamanan dan jumlah staf telah dikurangi karena situasi ini.
(Susi Susanti)