Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan pada Kamis (11/1/2024) malam mengatakan serangan ini termasuk pusat komando dan kontrol, depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi dan sistem radar pertahanan udara.
Lebih dari 100 amunisi berpemandu presisi digunakan dalam serangan tersebut.
“Kami tetap berkomitmen kepada mitra penting kami di seluruh Timur Tengah untuk mempertahankan diri dari kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk militan Houthi, dan ancaman yang mereka timbulkan terhadap keamanan dan stabilitas regional,” kata Komandan Pusat Angkatan Udara AS Letjen Alex Grynkewich.
(Susi Susanti)