2. Gemar menyulut perpecahan demi kepentingan politik
Mengutip DW, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencap koalisi pemerintahan baru sebagai "penipuan terbesar" dalam sejarah demokrasi Israel.
Netanyahu merupakan perdana menteri terlama Israel setelah menjabat selama 15 tahun. Namun, saat ini pria berusia 71 tahun itu tengah berjuang mempertahankan karir politiknya di tengah proses persidangan kasus korupsi, penyuapan, dan penipuan.
Pemimpin partai konservatif Likud ini mengecam koalisi pemerintahan baru yang terdiri dari partai kecil dan menengah dari berbagai spektrum. Tercatat delapan partai politik bergabung dalam aliansi tersebut.
"Kami menyaksikan kecurangan pemilu terbesar dalam sejarah negara ini, menurut pendapat saya dalam sejarah demokrasi manapun”, kata Netanyahu kepada sekelompok anggota parlemen Likud.
3. Masalah kepemimpinan
Israel berulang kali gelar pemilu karena adanya perselisihan kepemimpinan Benjamin Netanyahu.
Saat ini parlemen Israel atau yang biasa dikenal dengan Knesset terbelah antara kubu yang mendukung kelanjutan kekuasaan dan mereka yang ingin menjatuhkannya.
Polarisasi itu meruncing antara lain disebabkan oleh sistem kepartaian Israel yang terbagi-bagi berdasarkan ideologi, etnisitas atau agama, yang artinya partai-partai politik harus berupaya membangun aliansi atau membubarkannya untuk mendapat apa yang mereka inginkan.
(Susi Susanti)