Menurut Gus Mus, panggilan 'gus' itu aslinya diperuntukkan bagi putera kiai yang belum pantas disebut kiai. Tapi Gus Dur yang sudah jauh melebihi batas kepantasan pun tetap saja dipanggil dengan 'Gus'
Dalam cuitan Gus Mus pada Minggu, 25 Agustus 2013, melalui akun @gusmusgusmu menyiarkan serangkaian twit yang menarik.
“Sering kita TIDAK (bisa) MEMBEDAKAN sesuatu yg BERBEDA dan tidak jarang kita MEMBEDAKAN sesuatu yang (sebenarnya) SAMA”, demikian Gus Mus membuka TL-nya.
Kemudian, Gus Mus memberikan contoh-contoh, “USTADZ dan DA’I tidak sama. Malah USTADZ dengan GURU itu semakna… USTADZ dan KIAI itu berbeda sebagaimana KIAI dan ULAMA itu tidak sama…”, dan seterusnya… –silahkan telusuri sendiri akun twitter beliau. Dalam berbagai kesempatan, Gus Mus juga kerap membeberkan hasil penelitian beliau menyangkut kategorisasi kiai, “Ada kiai rekomendasi masyarakat, seperti Kiai Mimoen Zubair; ada kiai rekomendasi Pemerintah, yakni MUI”, beliau merinci, “ada kiai rekomendasi media massa, contohnya saya sendiri; ada kiai dukungan dunia maya…; ada kiai artis…”
Tulisan ini disadur dari Nu.or.id
(Qur'anul Hidayat)