Sementara itu, Sjahrir sendiri sedianya sudah bebas dan sebelumnya pada 1 juli, datang ke Istana Presiden. Pelukan erat Soekarno menyambut Sjahrir sembari berkata:
“Biar dunia internasional tahu, bahwa Republik Indonesia masih mempunyai pemuda. Pemuda yang memiliki tanggung jawab tak hanya di garis depan, namun juga di belakang. Republik masih mempunyai seorang Perdana Menteri”.
(Qur'anul Hidayat)