Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Kirim Selamat kepada Presiden Terpilih Taiwan, China Marah Besar

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 16 Januari 2024 |09:19 WIB
AS Kirim Selamat kepada Presiden Terpilih Taiwan, China Marah Besar
AS kirim selamat kepada Presiden terpilih Taiwan, China marah besar (Foto: Reuters)
A
A
A

Berdasarkan kebijakan tersebut, AS mengakui dan memiliki hubungan formal dengan Tiongkok, bukan dengan pulau Taiwan, yang dianggap Tiongkok sebagai provinsi yang memisahkan diri dan akan bersatu dengan Tiongkok daratan suatu hari nanti.

Pernyataan Blinken menuai kritik tajam dari Beijing, yang memandang pernyataan dukungan apa pun terhadap Taiwan memberikan legitimasi kepada kandidat dan partai politik yang dianggapnya sebagai sekelompok separatis yang berharap mengubah Taiwan menjadi negara berdaulat yang merdeka.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan ucapan selamat Blinken melanggar janji AS untuk mempertahankan hanya hubungan budaya, komersial, dan tidak resmi lainnya dengan Taiwan.

Mereka menekankan bahwa masalah Taiwan adalah garis merah pertama yang tidak boleh dilewati dalam hubungan Tiongkok-AS dan mengatakan mereka telah mengajukan keluhan diplomatik resmi.

“Tiongkok dengan tegas menentang AS melakukan segala bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan mencampuri urusan Taiwan dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun,” bunyip rotes diplomatic itu,

Pernyataan Beijing kemungkinan besar akan menjadi peringatan bagi Washington setelah negara itu mengirimkan delegasi tidak resmi yang terdiri dari mantan pejabat AS untuk mengadakan pembicaraan dengan tokoh politik terkemuka di Taiwan hanya beberapa jam setelah pulau berpemerintahan mandiri itu memilih Lai.

Ditugaskan oleh Presiden AS Joe Biden, yang juga menyambut baik hasil pemilu, delegasi tersebut termasuk mantan penasihat keamanan nasional AS dan mantan wakil menteri luar negeri.

Negara-negara Barat lainnya, termasuk Inggris, Perancis dan Jerman, mengucapkan selamat kepada pemimpin baru tersebut.

Pemerintah Komunis di Beijing mencerca Partai Progresif Demokratik (DPP) yang mendukung kedaulatan Lai, yang telah memerintah Taiwan selama delapan tahun.

Hal ini karena Tiongkok melihat pernyataan dukungan apa pun terhadap DPP sebagai legitimasi bagi para politisi, yang dianggap Beijing sebagai sekelompok separatis yang berharap mengubah Taiwan menjadi negara berdaulat yang independen.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement