NEW YORK - 'Robocall' palsu yang mengaku berasal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mendesak para pemilih untuk melewatkan pemilihan pendahuluan pada Selasa (23/1/2024) di New Hampshire.
Investigasi telah dibuka terhadap panggilan tersebut, yang diduga dibuat secara artifisial.
Tidak jelas siapa yang membuat audio tersebut. Tim kampanye Donkad Trump membantah terlibat.
Dalam pesan tersebut, sebuah suara memberitahu para pemilih untuk “menyimpan” suara mereka untuk pemilihan umum pada November mendatng.
"Partai Republik telah berusaha mendorong pemilih non-partisan dan Demokrat untuk berpartisipasi dalam pemilihan pendahuluan mereka. Benar-benar omong kosong," demikian isi pesan tersebut.
Namun tidak ada aturan yang mengatakan bahwa orang yang memberikan suaranya pada pemilihan pendahuluan tidak dapat memberikan suaranya pada pemilihan umum, sehingga tidak ada alasan untuk “menyimpan” suaranya.
Kantor Jaksa Agung New Hampshire mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meskipun suara dalam robocall terdengar seperti suara Presiden Biden, namun pesan ini tampaknya dibuat secara artifisial berdasarkan indikasi awal.
“Pesan-pesan tersebut tampaknya merupakan upaya yang melanggar hukum untuk mengganggu pemilu pendahuluan dan pemilih harus mengabaikan isi pesan ini sepenuhnya,” terangnya.
Bagi penerimanya, robocall tersebut tampaknya berasal dari nomor ponsel pribadi mantan ketua Partai Demokrat di negara bagian tersebut, Kathy Sullivan, yang membantu menjalankan kelompok politik pro-Biden di New Hampshire.