Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bos Mata-Mata Israel Usul Pemimpin Hamas Tinggalkan Gaza Sebagai Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 23 Januari 2024 |15:14 WIB
Bos Mata-Mata Israel Usul Pemimpin Hamas Tinggalkan Gaza Sebagai Bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata
Bos mata-mata Israel usul pemimpin Hamas tinggalkan Gaza sebagai kesepakatan gencatan senjata (Foto: AFP)
A
A
A

GAZA Israel telah mengusulkan agar para pemimpin senior Hamas dapat meninggalkan Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang lebih luas.

Hal ini diungkapkan dua pejabat yang mengetahui diskusi internasional yang sedang berlangsung kepada CNN.

Usulan luar biasa ini, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, muncul ketika Israel sedang berjuang mencapai tujuannya untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya.

Menurut perkiraan Israel sendiri, meskipun terjadi perang di Gaza selama hampir empat bulan, Israel gagal menangkap atau membunuh pemimpin paling senior Hamas di Gaza dan membiarkan sekitar 70% kekuatan tempur Hamas tetap utuh.

Meskipun hal ini akan memberikan jalan keluar yang aman dari Gaza bagi para pemimpin tinggi Hamas yang mengatur serangan tanggal 7 Oktober, terkurasnya para pemimpin Gaza dapat melemahkan cengkeraman Hamas di wilayah yang dilanda perang tersebut dan juga memungkinkan Israel untuk terus melacak target-target bernilai tinggi di luar negeri.

Pejabat senior Hamas diketahui tinggal di Doha, Qatar, dan ibu kota Lebanon, Beirut, serta tempat-tempat lain di luar wilayah Palestina. Serangan udara Israel awal bulan ini menewaskan seorang komandan penting Hamas di Beirut.

Usul atau saran Israel bahwa para pemimpin Hamas dapat meninggalkan Gaza, meskipun kemungkinan besar tidak akan diterima oleh Hamas, telah dibahas sebagai bagian dari perundingan gencatan senjata yang lebih luas setidaknya dua kali dalam beberapa minggu terakhir. Pertama kali bulan lalu di Warsawa oleh kepala intelijen Israel, Direktur Mossad David Barnea, dan kemudian lagi bulan ini di Doha bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Hal ini juga terjadi di tengah kesibukan aktivitas diplomatik dalam upaya mencapai penghentian lebih lama dalam pertempuran dan membebaskan sandera yang diyakini masih hidup di Gaza. Pejabat tinggi Gedung Putih untuk Timur Tengah, Brett McGurk, akan melakukan perjalanan ke Mesir dan Qatar minggu ini untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.

Pejabat Amerika dan internasional yang akrab dengan perundingan tersebut mengatakan bahwa keterlibatan Israel dan Hamas baru-baru ini dalam perundingan cukup menggembirakan, namun kesepakatan tampaknya tidak akan tercapai dalam waktu dekat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement