GAZA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka sangat prihatin dengan laporan serangan Israel terhadap rumah sakit (RS) di Khan Younis.
Pada Selasa (23/1/2024), Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan seorang warga sipil telah terbunuh oleh pesawat tak berawak Israel di pintu masuk Rumah Sakit Al-Amal, yang dikelolanya, dan yang lainnya terluka ketika peluru menghantam markas besarnya di dekatnya.
"Situasinya masih sangat berbahaya. Pagi tadi, terjadi penembakan artileri langsung ke markas Bulan Sabit Merah Palestina di lantai empat. Drone Israel tidak berhenti menembaki orang-orang di Rumah Sakit al-Amal," kata juru bicara Nebal Farsakh kepada BBC dari Ramallah.
“[Ada] kepanikan dan ketakutan di antara ribuan pengungsi yang berlindung di dalam fasilitas kami,” lanjutnya.
Belum ada komentar langsung dari IDF, namun sebelumnya mereka menuduh pejuang Hamas menempatkan diri mereka di tengah-tengah penduduk sipil dan beroperasi di dalam dan sekitar fasilitas medis.
Farsakh juga mengatakan ambulans menghadapi tantangan yang signifikan untuk menjangkau orang-orang yang terluka dan membawa mereka ke rumah sakit, dan menambahkan bahwa mereka sekarang diminta untuk membawa kasus-kasus kritis ke Deir al-Balah, di Gaza tengah.
Dia memperingatkan bahwa Al-Amal dan Kompleks Medis Nasser di dekatnya, yang terbesar dari 14 rumah sakit yang masih beroperasi sebagian di Gaza mengalami kewalahan dan penuh sesak.
Dr Haytham Ahmad, yang bekerja di unit gawat darurat Nasser, mengatakan kepada BBC bahwa beberapa amputasi dilakukan, dan dalam beberapa kasus, pasien tidak diberikan obat bius karena kekurangan persediaan.
“Kasus-kasus ini mengalami luka parah dan hanya ada sebagian kulit dan otot yang masih terhubung. Kami mencoba menggunakan anestesi terbatas dalam situasi ini,” katanya.