“Setiap negara besar, termasuk Inggris, berinvestasi dalam persenjataan nuklir mereka seolah-olah senjata nuklir dapat digunakan untuk jangka waktu yang sangat lama. Ini adalah saat yang sangat berbahaya. Para pemimpin tidak bertindak secara bertanggung jawab,” terang Presiden buletin Rachel Bronson kepada BBC.
Dengan Jam Kiamat yang paling dekat dengan tengah malam, Jane Corbin menyelidiki proliferasi senjata nuklir di seluruh dunia dan hancurnya sistem pembatasan.
Pavel Podvig, seorang ahli senjata nuklir Rusia yang telah terlibat dalam penetapan Jam Kiamat selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa dia terkejut ketika Presiden Putin menyiagakan kekuatan nuklir Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Dunia bereaksi ngeri terhadap ancaman pemimpin Rusia tersebut, namun nampaknya dia telah membuat perhitungan yang disengaja.
“Inilah gunanya senjata nuklir – untuk memastikan Anda memiliki kebebasan bertindak,” terangnya.
“Presiden Rusia percaya bahwa dengan membuat pernyataan ini dia dapat menghalangi Barat untuk melakukan intervensi di Ukraina dan ini merupakan perhitungan yang tepat – begitulah cara kerja pencegahan,” lanjutnya.
Meskipun terdapat perjanjian pengendalian senjata selama beberapa dekade, masih ada sekitar 13.000 hulu ledak nuklir di seluruh dunia, 90% di antaranya berasal dari Rusia dan Amerika. Enam negara lain dinyatakan sebagai kekuatan nuklir: Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, dan Korea Utara. Israel secara luas diyakini memiliki senjata-senjata ini, namun tidak pernah mengkonfirmasikannya. Kebanyakan senjata nuklir modern jauh lebih kuat dibandingkan senjata nuklir yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.
Pada 2021, Inggris meningkatkan batas hulu ledaknya dari 225 menjadi 260, berpotensi menambah 35 hulu ledak, dan kekuatan nuklir negara tersebut berada dalam siaga tinggi. Sejak perang di Ukraina dimulai, terdapat retorika dari tokoh-tokoh senior Rusia yang menyatakan bahwa senjata nuklir Moskow dapat digunakan untuk melawan Inggris.
Penangkal nuklir Inggris ditempatkan di barat Skotlandia di pangkalan Faslane, rumah bagi empat kapal selam Vanguard yang membawa rudal Trident yang dipersenjatai hulu ledak nuklir.
Feargal Dalton, mantan Lt Cdr yang bertugas di kapal selam HMS Victorious, adalah salah satu dari segelintir orang yang benar-benar menembakkan rudal Trident: uji coba rudal dengan hulu ledak tiruan.
“Selalu ada satu [kapal selam] di suatu tempat di luar sana, dalam waktu 15 menit setelah pemberitahuan untuk menembak,” kata Dalton.
"Saat ini kita sudah punya alat penangkal nuklir. Vladimir Putin di seluruh dunia tahu bahwa alat ini ada, kredibel, dan kita bisa menggunakannya jika diperlukan,” ujarnya.