Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lebih Dekat dengan Bencana Nuklir, Jam Kiamat Tetap Berada pada 90 Detik Jelang Tengah Malam

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 24 Januari 2024 |11:05 WIB
Lebih Dekat dengan Bencana Nuklir, Jam Kiamat Tetap Berada pada 90 Detik Jelang Tengah Malam
Jam kiamat tetap berada pada 90 detik jelang tengah malam (Foto: Ilustrasi/BBC)
A
A
A

Sejak bom atom diciptakan, terdapat penolakan terhadap senjata-senjata ini. Pada 1980-an, para wanita dari kamp perdamaian Greenham Common berjuang untuk menghapuskan semua rudal nuklir AS dari wilayah Inggris, hulu ledak terakhir yang tersisa pada 2008.

Namun, di RAF Lakenheath di Suffolk, Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir (CND) kini memprotes kemungkinan pengembalian senjata AS.

Dokumen Pentagon yang pertama kali dilaporkan oleh Federasi Ilmuwan Amerika menunjukkan senjata "khusus" AS akan ditempatkan di pangkalan tersebut. Pesawat tempur AS yang mampu menjatuhkan senjata tersebut tiba di Lakenheath pada 2021 dan sekarang ada rencana Angkatan Udara Amerika Serikat untuk membangun asrama bagi pasukan yang akan bertugas dalam misi nuklir potensial di situs ini.

“Kami tahu bahwa kami mempunyai opini publik di pihak kami,” jelas Sophie Bolt dari CND, ketika kelompok kecilnya meneriakkan slogan-slogan di pagar pembatas pangkalan. “Hampir 60% penduduk tidak ingin bom nuklir ditempatkan di Inggris,” lanjutnya.

“Kami tidak ada hubungannya dengan pangkalan ini, pangkalan ini sepenuhnya berada di bawah kendali AS,” kata Alan Wright, seorang pengunjuk rasa lainnya.

“Jika kita mendapatkan Trump di [Gedung Putih] pada kesempatan berikutnya dan dia mungkin akan menekan tombol tersebut karena dia memiliki tombol yang lebih besar daripada Putin – maka kita adalah targetnya,” lanjutnya.

Namun, Donald Trump sebelumnya pernah menyatakan akan mengakhiri perang di Ukraina dalam waktu 24 jam setelah terpilih, meski belum menjelaskan caranya. Beberapa analis yakin kemungkinan besar dukungan AS terhadap Ukraina akan berkurang.

Dalam dekade terakhir, ketakutan akan perang nuklir juga meningkat oleh Kim Jong-Un, pemimpin Korea Utara, negara terbaru yang bergabung dengan klub nuklir. Dia membanggakan pengujian rudal berkemampuan nuklir yang bisa mencapai Amerika Serikat.

Mantan anggota Buletin Ilmuwan Atom dan penasihat Jam Kiamat, Sig Hecker, telah mengunjungi fasilitas nuklir Korea Utara sebanyak tujuh kali sebagai bagian dari program penelitian ilmiah dan memperkirakan negara tersebut saat ini memiliki 50 hingga 60 hulu ledak nuklir.

“Senjata nuklir, terorisme nuklir, proliferasi nuklir, semuanya menuju ke arah yang salah,” katanya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement