Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dubes Israel Bicara di Debat Terbuka DK PBB, Menlu Retno Putuskan Walk Out

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 25 Januari 2024 |07:03 WIB
Dubes Israel Bicara di Debat Terbuka DK PBB, Menlu Retno Putuskan <i>Walk Out</i>
Menlu RI Retno Marsudi melakukan aksi {walk out} di debat terbuka DK PBB (Foto: Tangkapan layar/VOA))
A
A
A

NEW YORK - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi melakukan ‘walk out’ atau meninggalkan ruangan saat debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), yang digelar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat Selasa (23/1/2024).

Aksi walk out ini dilakukan saat Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Gilad Erdan memberikan pernyataan.

Dikutip VOA, Dubes Israel mengatakan ada jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza jika DK PBB menyetujuinya.

“Jika Hamas menyerahkan mereka yang bertanggung jawab atas perisitiwa 7 Oktober dan jika Hamas membebaskan seluruh sandera, perang ini akan langsung berakhir,” ujarnya.

Menlu Retno juga mengecam pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri.

Rteno menilai pernyataan Netanyahu sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia.

“Apakah DK PBB akan terus tinggal diam menghadapi maksud Israel tersebut?,” tanya Retno dalam kesempatan Debat Terbuka DK PBB tersebut.

Retno juga menyampaikan kekecewaan karena DK PBB dianggap gagal menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina melalui banyaknya resolusi.

“Pertanyaan saya hari ini: berapa banyak resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina? Berapa banyak yang diberlakukan? Ke mana Palestina harus pergi ketika, selama berpuluh-puluh tahun, Dewan Keamanan PBB gagal bertindak sendiri resolusi sementara Israel membunuh warga Palestina tanpa mendapat hukuman?,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres juga menyebut penolakan Israel terhadap pendirian negara Palestina pasca-perang sebagai hal yang 'tidak dapat diterima'.

“Pendudukan Israel harus berakhir. Penolakan ini dan penyangkalan terhadap hak rakyat Palestina untuk mendirikan sebuah negara akan memperpanjang konflik yang telah menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global," terangnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement