NEW YORK - Indonesia menolak keras pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang secara terbuka menyatakan dia tidak akan mengizinkan Negara Palestina berdiri atau ada.
Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi pada Debat Terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan tema ‘Situasi di Timur Tengah Termasuk Masalah Palestina’ ada Selasa (23/1/2024, di New York, Amerika Serikat (AS).
Menlu Retno menegaskan pernyataan Netanyahu itu tidak dapat diterima.
“Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia. Akankah Dewan ini tinggal diam menghadapi niat tersebut? Ancaman perang besar-besaran di Timur Tengah adalah bahaya yang nyata dan nyata,” terangnya, dikutip siaran pers Kemlu RI.
Retno mengatakan dalam hal ini, Indonesia menekankan beberapa hal penting.
Pertama, menuntut gencatan senjata segera dan permanen. Hal ini dinilai akan menjadi penentu segalanya. “Yang terpenting, ini akan memberi ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, mulailah melakukan upaya pasca-konflik rekonstruksi, dan proses solusi dua negara,” ungkapnya.
Pada saat yang sama, sangat penting untuk mendukung pekerjaan Senior Humanitarian dan PBB Koordinator Rekonstruksi untuk membuka jalan bagi pemberian bantuan penyelamatan jiwa bantuan kemanusiaan di Gaza.