Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologi Menlu Retno Walk Out dari Sidang Debat DK PBB

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 25 Januari 2024 |16:43 WIB
Kronologi Menlu Retno <i>Walk Out</i> dari Sidang Debat DK PBB
Menlu RI Retno Marsudi melakukan aksi {walk out} saat Debat Terbuka DK PBB (Foto: Tangkapan layar/ VOA)
A
A
A

NEW YORKIndonesia menyampaikan sikap yang tegas termasuk kekecewaan terkait perang Gaza yang terlalu berlarut-larut di Debat Terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), yang digelar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikatpada Selasa (23/1/2024).

Melalui video yang beredar terlihat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi melakukan ‘walk out’ atau meninggalkan ruangan saat Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Gilad Erdan memberikan pernyataan.

Dikutip VOA, Dubes Israel mengatakan ada jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza jika DK PBB menyetujuinya.

“Jika Hamas menyerahkan mereka yang bertanggung jawab atas perisitiwa 7 Oktober dan jika Hamas membebaskan seluruh sandera, perang ini akan langsung berakhir,” ujarnya.

Diketahui, dalam debat itu Retno mendesak agar DK PBB segera bertindak untuk menghentikan kekerasan di Gaza dan di Tepi Barat, Palestina.

"Di dalam pernyataan di Dewan Keamanan PBB tadi, saya ingatkan bahwa Dewan Keamanan PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan bukan untuk menoleransi perang, apalagi genosida," ungkapnya dalam YouTube MoFA Indonesia, pada Rabu (24/1/2024).

Menlu Retno juga mengecam pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri.

Retno menilai pernyataan Netanyahu sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia.

“Apakah DK PBB akan terus tinggal diam menghadapi maksud Israel tersebut?,” tanya Retno dalam kesempatan Debat Terbuka DK PBB tersebut.

Retno juga menyampaikan kekecewaan karena DK PBB dianggap gagal menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina melalui banyaknya resolusi.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement