RUSIA - Rusia menuduh Ukraina menembak jatuh sebuah pesawat militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina pada Rabu (24/1/2024). Seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 74 orang tewas termasuk puluhan prajurit Ukraina yang diangkut untuk pertukaran tahanan.
Pesawat kargo Ilyushin-76 jatuh di wilayah udara Rusia, 5 hingga 6 kilometer (sekitar 3 hingga 3,7 mil) dari desa Yablonovo di wilayah Belgorod. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Kementerian Pertahanannya menyebutnya sebagai tindakan terorisme.
“Pesawat itu dihancurkan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina dari wilayah Liptsy, wilayah Kharkiv, dengan menggunakan sistem rudal anti-pesawat,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip CNN.
“Peralatan radar Angkatan Udara Rusia mengamati peluncuran dua rudal Ukraina,” lanjutnya.
Menurut gubernur wilayah tersebut Vyacheslav Gladkov, sistem pertahanan udara di wilayah Belgorod aktif sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Komando militer Ukraina mengatakan mereka menganggap pesawat militer Rusia yang mendekati Belgorod sebagai sasaran yang sah, namun tidak mengakui bahwa mereka menembaki pesawat tersebut.
Dalam pernyataan yang disusun dengan hati-hati, Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan serangan baru-baru ini di kota Kharkiv, yang terletak hanya 18 mil (30 km) dari Rusia, difasilitasi oleh pesawat kargo Rusia yang membawa senjata ke dekat perbatasan.
“Intensitas penembakan yang tercatat berhubungan langsung dengan peningkatan jumlah pesawat angkut militer yang baru-baru ini menuju ke lapangan terbang Belgorod,” kata pernyataan itu.
“Dengan mengingat hal ini, Angkatan Bersenjata Ukraina akan terus mengambil tindakan untuk menghancurkan sarana pengiriman dan mengendalikan wilayah udara untuk menghilangkan ancaman teroris, termasuk di arah Belgorod-Kharkiv,” lanjutnya.
Sumber Ukraina sebelumnya mengatakan pesawat itu membawa rudal untuk sistem pertahanan udara S-300. CNN tidak dapat memverifikasi klaim kedua belah pihak secara independen.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia “mempermainkan nyawa” tawanan perang Ukraina dan menyerukan penyelidikan internasional, dengan mengatakan penting untuk menetapkan fakta yang jelas sebanyak mungkin, mengingat kecelakaan pesawat itu terjadi di wilayah Rusia dan di luar kendali Ukraina.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov mengatakan kepada wartawan pada Rabu (24/1/2024) bahwa ia telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB setelah insiden itu.
(Susi Susanti)