"Mas Slamet Andono merupakan satu-satunya korban yang berhasil ditemui pihak Danyonif dan Dandim di rumahnya. Dia sendirian di rumah dan tidak bisa menghindari," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Herulest, dua korban lain yang rumahnya berdekatan dengan Slamet Andono, memilih segera masuk rumah dan enggan ditemui.
BACA JUGA:
"Dua orang korban lainnya, karena satu kampung dan tahu ada TNI datang, akhirnya menghindar. Mereka melihat pihak Danyonif dan Dandim datang menemui korban Slamet Andono," ucapnya.
Pasca kejadian itu, para korban segera menghubungi Tim Hukum TPN dan meminta agar pihak TNI tidak menemui mereka dulu.
"Kasihan, mereka masih sangat trauma. Korban bercerita sama saya, 'Kok saya jadi teringat lagi ya saat di jalan dikeroyok sama mereka, pak' Nah ini artinya memang belum sembuh traumanya. Biarkan dulu pulih, proses hukum biarkan juga sedang berjalan," katanya.