Dia menambahkan bahwa tidak satupun dari mereka diizinkan untuk melihat dokumen hukum apa pun terkait kasus tersebut.
Dia juga mengklaim ayahnya dalam keadaan sehat pada awal penahanannya tetapi menerima perawatan medis yang tidak konsisten dan gizi buruk yang menyebabkan cedera parah dan mengancam jiwa.
Putrinya mengatakan staf Kedutaan Besar Inggris bisa mengunjungi ayahnya setiap empat hingga enam minggu untuk memeriksanya.
Namun ada periode yang lama di mana mereka tidak menerima kabar dan tidak diizinkan melakukan kunjungan konsuler.
Dalam sebuah pernyataan, Wang menambahkan bahwa Stones dituduh disuap untuk memberikan informasi intelijen oleh kekuatan eksternal.
“Organ peradilan secara ketat mendorong penanganan kasus sesuai dengan hukum, menjaga hak dan kepentingan sah warga negara Tiongkok dan orang asing,” katanya.
Pengungkapan terbaru ini terjadi ketika Tiongkok semakin banyak mempublikasikan kasus dugaan spionase yang dilakukan negara-negara Barat.
Beijing juga telah meluncurkan kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran terhadap mata-mata asing dan menyerukan masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun.
Awal bulan ini, pihak berwenang Tiongkok mengatakan mereka telah menahan seseorang yang diduga menjadi mata-mata untuk dinas intelijen luar negeri Inggris, MI6. BBC tidak dapat memverifikasi klaim ini secara independen.
Pemerintah Inggris mempunyai kebijakan untuk tidak membenarkan atau menyangkal klaim yang berkaitan dengan masalah intelijen.
(Susi Susanti)