JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mengakui adanya temuan ratusan data pemilih ganda di New York, Amerika Serikat. Temuan ini didapatkan usai menerima laporan dari Bawaslu.
"Yang pertama adalah di New York lembaga migran care menyebut bahwa menemukan 198 nama ganda," kata Hasyim kepada wartawan di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Senin 5 Februari 2024 lalu.
"Walaupun ketika penyusunan dan pemutaran data pemilih sudah menggunakan metode analisis kegandaan. Tapi yg namanya analisis bisa juga merosot-merosot karena penulisan namanya beda, ID nya sama," sambungnya.
Atas temuan itu, pihaknya memastikan bahwa data ganda tersebut dicoret salah satunya. Sehingga satu nama lainnya tersebut akan dipertahankan oleh KPU.