“Akan menentukan bagaimana demokrasi ke depan bisa bertahan atau tidak. Apakah roda pemerintahan semakin baik atau tidak,” ucapnya.
Untuk mewujudkan itu, lanjut Atikoh, dibutuhkan pemimpin yang mau mendengar keluh kesah masyarakat. Pemimpin yang berjuang dan turun ke lapangan.
“Karena dengan seperti itu pemimpinnya pasti rajin untuk silaturahmi, keliling untuk dengar apa problem-problem riil yang ada di masyarakat. Bukan hanya terima laporan, itu bisa ABS (Asal Bapak Senang). Tapi kalau benar jumpa dengan masyarakat maka problem riil di masyarakat pasti dicatat dengan baik,” tegasnya.
(Qur'anul Hidayat)