JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi berharap agar tidak ada pihak yang bersikap resisten terkait hebohnya kemunculan film dokumenter 'Dirty Vote' yang mengungkap skenario kecurangan Pilpres 2024.
Menurut Islah, Dirty Vote ini sebenarnya merupakan film anjuran politik yang sudah biasa dilakukan. Bahkan, hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di berbagai Negara, terutama di Amerika Serikat.
"Saya kira Dirty vote tidak boleh disikapi secara resisten juga," kata Islah usai diskusi bertajuk 'Ngobrol Revolusi Cinta bersama Denny Siregar & Islah Bahrawi' di Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).
BACA JUGA: