Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Dokter Buka Praktik di Luar Tenda Pengungsi untuk Obati Anak-Anak yang Sakit Akibat Perang Gaza, Antrean Panjang Mengular

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 13 Februari 2024 |11:16 WIB
Kisah Dokter Buka Praktik di Luar Tenda Pengungsi untuk Obati Anak-Anak yang Sakit Akibat Perang Gaza, Antrean Panjang Mengular
Kisah dokter pengungsi yang buka praktik di luar tenda untuk obati anak-anak yang sakit akibat perang Gaza (Foto: Reuters)
A
A
A

Okasha dengan pakaian lulur biru dan stetoskop di lehernya menekan termometer ke telinga seorang anak. Setelah bekerja di rumah sakit sebelum perang, dia mengandalkan sumbangan untuk peralatan kecil yang dimilikinya.

“Penyakit tersebar luas di kalangan anak-anak dengan cara yang menakutkan, terutama infeksi usus, infeksi virus, infeksi saluran pernafasan karena flu,” katanya.

Dia melihat anak-anak datang tanpa pakaian yang memadai dan orang tua mereka memberi tahu mereka bahwa mereka tidak punya uang untuk membeli lebih banyak. Yang paling memprihatinkan, hepatitis A semakin merajalela.

“Ini semua karena kurangnya kebersihan,” katanya sambil menunjuk pada tidak adanya air bersih untuk minum atau membersihkan. Banyak orang di Gaza terpaksa mencuci dengan air laut dan meminum air asin yang dipompa dari sumur.

Seringkali, yang bisa dia lakukan hanyalah meresepkan obat penghilang rasa sakit, yang seringkali tidak tersedia di apotek.

“Anak saya sakit parah. Dia menderita demam dan diare yang disebabkan oleh kondisi hidup yang sulit selama perang,” kata Ahmed al-Amodi sambil menggendong putranya yang menangis.

Sebagian besar rumah sakit di Gaza telah berhenti berfungsi, beberapa di antaranya rusak akibat pemboman Israel dan masih berfungsi di bawah tekanan yang semakin besar seiring dengan semakin mendekatnya pasukan Israel. Israel mengatakan Hamas menggunakan fasilitas tersebut sebagai perlindungan untuk tujuan militer, namun kelompok tersebut membantahnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hanya 15 dari 36 rumah sakit di Gaza sebelum perang yang masih berfungsi sebagian atau minimal dan survei Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan bahwa hampir satu dari 10 anak balita mengalami kekurangan gizi akut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement