JAKARTA - Ahli hukum tata negara bintang film dokumenter 'Dirty Vote', Bivitri Susanti mengatakan bahwa pesan utama dari film yang disutradarai jurnalis investigasi Dandhy Dwi Laksono itu menunjukkan kekuasaan bisa disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Hal itu disampaikan dalam 'Webinar Bedah Film Dirty Vote untuk Kawal Pemilu Jurdil' secara virtual bersama LP3ES dan Universitas Paramadina, Selasa (13/2/2024).
"Jadi tentu saja pesan utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana kekuasaan bisa disalahgunakan untuk kepentingan politik. Jadi pesan utamanya itu," kata Bivitri.
BACA JUGA:
Film Dirty Vote yang mengungkap skenario kecurangan Pilpres 2024 dengan melibatkan kekuasaan sudah ditonton lebih 13 juta kali sejak dirilis pada Minggu 11 Februari 2024. Banyak pihak mengapresiasi kemunculan film tersebut untuk membuka mata publik melihat realita yang terjadi jelang pilpres. Tapi, kubu TKN Prabowo-Gibran menuding film itu berisi fitnah.