BEIRUT -Sembilan orang, tujuh di antaranya warga sipil, tewas pada Rabu (14/2/2024) dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan. Adapun tentara Israel mengatakan kehilangan seorang tentara dalam tembakan roket lintas batas tersebut.
Meskipun serangan roket tersebut tidak segera diklaim, namun baku tembak dan jumlah korban sipil terburuk dalam satu hari di Lebanon sejak permusuhan lintas batas yang dimulai sejak Oktober gtahun lalu telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara Israel dan kelompok militan Hizbullah.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada AFP, pada Rabu (14/2/2024) malam, empat warga sipil dari keluarga yang sama termasuk dua wanita tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di kota Nabatiyeh.
“Penghuni apartemen yang menjadi sasaran tidak memiliki hubungan dengan Hizbullah,” tambah sumber tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Sebelumnya, Kantor Berita Nasional (NNA) Lebanon mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di Sawwaneh, Lebanon selatan, menewaskan tiga anggota keluarga yang sama, mengidentifikasi mereka sebagai seorang wanita Suriah dan anaknya, berusia dua tahun, dan anak tirinya, 13 tahun.
Badan tersebut mengatakan serangan Israel lainnya yang menargetkan desa Adshit menewaskan satu orang, yang diumumkan Hizbullah sebagai salah satu pejuangnya, dan melukai 10 lainnya, menghancurkan sebuah bangunan dan menyebabkan kerusakan signifikan di dekatnya.
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Sersan Omer Sarah Benjo, 20, tewas akibat peluncuran (roket) yang dilakukan dari wilayah Lebanon di sebuah pangkalan di Israel utara.
Jet tempur menyerang serangkaian “sasaran teror Hizbullah” di beberapa wilayah Lebanon selatan termasuk Adshit dan Sawwaneh.