Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tabuh Genderang Perang, Presiden Zelensky Terbang ke Jerman dan Prancis Galang Bantuan Militer untuk Ukraina

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 16 Februari 2024 |13:25 WIB
Tabuh Genderang Perang, Presiden Zelensky Terbang ke Jerman dan Prancis Galang Bantuan Militer untuk Ukraina
Presiden Ukraina akan terbang ke Jerman dan Prancis demi menggalang bantuan militer untuk perang Ukraina melawan Rusia (Foto: Reuters)
A
A
A

UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy diperkirakan akan mengunjungi Jerman dan Prancis pada Jumat (15/2/2024) untuk mencoba menggalang bantuan militer penting untuk Ukraina. Selain itu, kunjungan ini juga untuk menandatangani komitmen keamanan bilateral saat perang dengan Rusia mendekati tahun ketiga.

Kunjungan ini dilakukan ketika pasukan Kyiv berusaha menahan pasukan Rusia yang mendekati kota Avdiivka di bagian timur. Ukraina menghadapi kekurangan tenaga kerja dan persediaan amunisi saat bantuan militer Amerika Serikat (AS) tertunda selama berbulan-bulan.

Dikutip Reuters, ini akan menandai perjalanan luar negeri pertama Zelenskiy sejak ia menggantikan panglima militer yang populer dan merombak komando militernya, sebuah pertaruhan besar di saat sulit dalam perang yang menurutnya diperlukan untuk menghadapi perubahan tantangan di medan perang.

Jerman dan Prancis tampaknya siap menjadi sekutu Ukraina kedua dan ketiga yang menandatangani perjanjian keamanan bilateral yang akan menetapkan persyaratan untuk dukungan berkelanjutan sampai Ukraina mencapai tujuannya untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Rincian perjanjian yang akan ditandatangani dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz belum diketahui. Namun Kyiv mengatakan pihaknya ingin menggunakan perjanjian pertama yang ditandatangani dengan Inggris pada bulan Januari sebagai kerangka kerja.

London mengatakan perjanjian itu meresmikan serangkaian dukungan yang telah dan akan terus diberikan untuk keamanan Ukraina. Hal ini juga menciptakan komitmen untuk mengadakan konsultasi dengan Kyiv dalam waktu 24 jam jika Ukraina menghadapi serangan bersenjata Rusia di masa depan, dan untuk memberikan bantuan keamanan yang cepat dan berkelanjutan.

Para pejabat Prancis memberikan sedikit rincian tentang perjanjian bilateral antara Paris dan Kyiv menjelang upacara penandatanganan yang diperkirakan akan dilakukan di istana Elysee di Paris pada Jumat (16/2/2024) malam.

Mereka mengatakan kesepakatan itu mencakup unsur ekonomi dan keuangan dan tidak terbatas pada unsur militer.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement