"Kami kaget kok RAN jadi korban. Wong dia itu atlet taekwondo, dia itu percaya diri banget," ujar dia, Jumat (23/2/2024) ketika ditemui di kantornya.
BACA JUGA:
Namun demikian, pihaknya sudah melakukan investigasi dengan meminta keterangan dari pihak yang berseteru dan juga teman-temannya. Dan ada dua versi yang mereka dapat dari kasus dugaan bullying atau perundungan tersebut.
Sutotok mengatakan peristiwa tersebut bukanlah bullying. Namun hanyalah perselisihan dua siswa antara korban RAN dengan temannya RH. Dan kebetulan keduanya sama-sama penyandang disabilitas di mana RAN cacat sejak lahir karena hanya memiliki satu tangan sementara RH penyandang Tuna Grahita.
"Jadi itu bukan bullying. Ya biasa perselisihan dua siswa saja," ujarnya.
(Salman Mardira)