Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pentingnya Basis Industri Pertahanan di Tengah Ancaman Keamanan Global yang Terus Mengintai

Fitria Dwi Astuti , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2024 |08:48 WIB
Pentingnya Basis Industri Pertahanan di Tengah Ancaman Keamanan Global yang Terus Mengintai
Di sebuah lokasi rahasia di garis depan di Ukraina Timur, para prajurit dari unit artileri Brigade ke 55 menambahkan tiga peluru dari Howitzer Caesar (ARIS MESSINIS AFP)
A
A
A

JAKARTA – Menguatnya kompetisi di bidang kekuatan militer dan ekonomi telah mengubah konstelasi politik dunia global hingga sedemikian kompleks. Tidak sedikit kompetisi antara negara kemudian mengarah kepada konflik terbuka bahkan terjadi peningkatan eskalasi menjadi perang dengan intensitas tinggi, seperti perang militer antara Rusia dan Ukraina. Peperangan yang telah berlangsung selama dua tahun tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa kemampuan pertahanan yang tangguh merupakan faktor fundamental bagi sebuah negara.

Menurut penelitian yang dirilis Belfer Center, Harvard Kennedy School, sejak dimulainya serangan militer, Rusia telah menguasai lebih dari 17 persen wilayah teritorial Ukraina, antara lain Kharkiv, Sievierodonetsk, Dotetsk, Luhansk, Keherson, Mariupol (selain Kriema yang telah dikuasai Rusia sejak 2014).

Bakar Uang untuk Perang

Rusia terus berupaya melumpuhkan perlawanan Ukraina, meskipun tentu saja Rusia harus membayar mahal untuk itu. Perang militer dengan Ukraina, negara yang dulu sama-sama berada di bawah naungan Republik Uni Soviet itu telah membebani keuangan Moskow. Pada 2023 misalnya, Rusia telah melipatgandakan belanja pertahanannya hingga lebih dari $100 miliar atau sepertiga dari seluruh pengeluaran publik.

Menurut perkiraan Lembaga Riset Center for Economic, Civiteea dan EasyBusiness Rusia dilaporkan menghabiskan 20 miliar dolar AS per hari atau setara 288 triliun dalam operasi militer sejak 24 Februari 2022 lalu.

Ed Arnold, peneliti bidang Keamanan Eropa di lembaga kajian Inggris Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan kepada BBC, "Mempertahankan operasi militer adalah bisnis yang mahal, terutama ketika pasukan Anda jauh dari pangkalan utama."

Rusia tentunya “membakar uang” sebesar itu di antaranya untuk biaya logistik. Seperti diketahui, logistik militer dalam sebuah perang merupakan elemen penting untuk memastikan semua yang dibutuhkan pasukan di medan perang. Hal itu meliputi pengadaan, pemeliharaan, transportasi, distribusi, serta dukungan sistem komunikasi untuk beroperasi secara efektif, efisien dan memenangkan perang.

Tak hanya itu, mereka juga mengalami tantangan dalam mengirimkan logistik ke Ukraina. Padahal apabila logistik terganggu ataupun mengalami kekurangan, hal tersebut dapat menyebabkan kerentanan pada pasukan militer atas serangan musuh. Ketersediaan logistik berpengaruh terhadap kemampuan dan moral pasukan dalam melakukan pertempuran, kekurangan logistik membuat pasukan lebih rentan terhadap serangan musuh.

Seperti dikutip dari Jurnal Manajemen Pertahanan, aksi militer, dan terutama perang, adalah konfrontasi antara kekuatan yang berlawanan dan bermusuhan, di mana faktor moral seperti ketakutan, keberanian, kemauan, semangat pengorbanan seringkali lebih penting daripada faktor fisik dan mental.

Logistik dan dukungan logistik selama aksi militer dan khususnya dalam perang memainkan peran penting dalam kekompakan pasukan tempur, tetapi kepentingan dan pengaruh yang sama juga ada pada pelatihan dan pelatihan pasukan di masa damai.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement