Kepala perwakilan Nexter di Indonesia Thomas Gerard menyatakan bahwa pihaknya siap melakukan penguatan kemitraan strategis bagi Indonesia dalam memperkuat pertahanan nasional, khususnya dalam hal pengadaan alutsista. "Nexter sangat senang dapat memperkuat kemitraan industri strategis jangka panjang dengan TNI dan Industri Pertahanan Indonesia melalui transfer teknologi dan juga transfer manufaktur di Indonesia di beberapa domain pertahanan darat seperti amunisi kaliber besar dan sistem artileri untuk memastikan tingkat lokalisasi yang tinggi," ujarnya dalam sebuah kesempatan.
BACA JUGA:
Dengan produk berkualitas ditambah dengan pengalaman yang berkesinambungan di bidang solusi pertahanan darat seperti sistem artileri, sistem senjata, kendaraan lapis baja dan amunisi, kerja sama antara Nexter Company of KNDS dan Indonesia melalui PT Pindad ini tentunya sejalan dengan program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan negara.
Menghadapi ancaman keamanan yang semakin rentan, berbagai langkah strategis menjadi suatu keharusan yang tidak bisa dihindari bagi setiap negara. Industri pertahanan memiliki peran penting dalam membantu pemerintah menghadapi ancaman keamanan, Indonesia membutuhkan industri pertahanan yang kuat sehingga dapat diandalkan.
Salah satunya dilakukan dengan memperbaharui alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan negara. Mengingat dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan pentingnya pertahanan negara dan keselamatan rakyat Indonesia di wilayah NKRI.
Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan alutsista Indonesia serta memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
Selain itu, Indonesia juga melakukan kerja sama dengan negara-negara lain untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. Misalnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Mengan Prancis, Florence Parly, menandatangani persetujuan kerja sama pertahanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA) melalui sebuah pertemuan bilateral di Hotel de Brienne, Paris, Prancis, Senin (28/6/2021).
Prancis diketahui merupakan negara yang kemajuan di bidang industri pertahanan dan memiliki hubungan bilateral yang erat dengan Indonesia. Hal tersebut seperti disampaikan Menkeu Sri Mulyani usai bertemu dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis di sela-sela di sela-sela KTT G20 pada 2022 lalu. Kedua belah pihak sepakat untuk sepakat mengenai pentingnya meneruskan berbagai bentuk kerjasama. Dijelaskan Menkeu Sri Mulyani bawah bahwa Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis mengajak Indonesia untuk memperkuat kerja sama bilateral strategis, seperti dalam industri militer, satelit ruang angkasa dan dukungan fasilitas pembiayaannya, serta kerja sama di sektor pertambangan.
Langkah pemerintah Indonesia dalam menjalin kerja sama bilateral dengan berbagai negara menjadi salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan di tengah ancaman global yang terus mengintai. Sejak berakhirnya perang dingin pada era 90-an, ancaman keamanan global telah bertransformasi dalam berbagai bentuk yang lain dan nyata dihadapi dunia. Pandemi, ancaman kelaparan, kerusakan lingkungan, terorisme, transnational crime hingga cyber crime, dan lainnya. Namun demikian, di antara berbagai ancaman keamanan global tersebut, perang kekuatan militer adalah hal perlu diwaspadai. ##
(Fitria Dwi Astuti )