Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Diperkirakan Akan Kurangi Pasukan di Dekat Timur Tengah

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2024 |16:20 WIB
AS Diperkirakan Akan Kurangi Pasukan di Dekat Timur Tengah
AS diperkirakan akan mengurangi pasukan di dekat Timur Tengah (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Pasukan respons cepat Marinir diperkirakan akan meninggalkan Laut Mediterania bagian timur dalam beberapa minggu mendatang dan kembali ke Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkap dua pejabat pertahanan dalam pengurangan signifikan pasukan AS di wilayah tersebut.

Kelompok amfibi USS Bataan dan Unit Ekspedisi Marinir (MEU) ke-26 diperkirakan mulai berlayar menuju AS pada Maret mendatang.

Pentagon masih dapat memutuskan untuk mempertahankan kelompok tersebut di wilayah tersebut jika situasinya memburuk dengan cepat.

Pasukan tanggap cepat Marinir pertama kali dikerahkan pada Juli lalu dan dikirim ke wilayah tersebut pada Oktober 2023. Menurut laporan CNN, wilayah tersebut telah diperluas hingga tetap berada di Laut Mediterania bagian timur.

Mampu melakukan operasi amfibi dan operasi khusus tertentu, Marinir juga dilatih untuk membantu operasi evakuasi, salah satu alasan mereka dikirim pada awal perang Gaza. Namun ketika perang mendekati bulan kelima, kebutuhan untuk mengevakuasi warga Amerika belum terwujud. Pentagon menolak berkomentar.

Seperti diketahui, AS telah menempatkan kapal induk atau kapal serbu amfibi di Laut Mediterania timur sejak tak lama setelah serangan 7 Oktober di Israel. Kapal perang tersebut dimaksudkan untuk menghalangi proksi Iran di kawasan, seperti Hizbullah di Lebanon, agar tidak memperburuk situasi yang sudah bergejolak dan berisiko menimbulkan konflik regional yang lebih luas.

Setidaknya untuk saat ini, proksi Iran di kawasan telah menghentikan serangan mereka terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah. Setelah serangkaian serangan setelah dimulainya perang Gaza, pasukan AS diserang setidaknya 170 kali sejak perang dimulai. Hingga saat ini belum ada serangan terhadap pasukan AS selama lebih dari tiga minggu. Penghentian serangan secara tiba-tiba terjadi setelah serangan pesawat tak berawak satu arah menewaskan tiga anggota militer AS dan melukai sekitar 70 lainnya di Yordania pada akhir Januari.

“Kami tentu menyambut baik bahwa tidak ada serangan apa pun,” kata wakil sekretaris pers Pentagon Sabrina Singh pada sebuah pengarahan pada Kamis (22/2/2024).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement