Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kapal Perang Jerman Tembak Jatuh 2 Drone di Laut Merah

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 29 Februari 2024 |19:33 WIB
Kapal Perang Jerman Tembak Jatuh 2 Drone di Laut Merah
Kapal perang Jerman tembak jatuh 2 drone di Laut Merah (Foto: The Dispatch)
A
A
A

BERLIN - Sebuah kapal perang Jerman menembak jatuh dua drone di Laut Merah pada Selasa (27/2/2024) di tengah meningkatnya serangan oleh kelompok Houthi di Yaman dan upaya Uni Eropa (UE) untuk melindungi pelayaran internasional.

Juru bicara kementerian pertahanan Jerman pada konferensi pers mengatakan kapal fregat angkatan laut Jerman, Hessen, yang dikerahkan awal bulan ini ke wilayah tersebut, menembak jatuh drone tersebut dalam waktu 20 menit setelah masing-masing drone ditembakkan. Namun juru bicara menolak berkomentar mengenai sasaran proyektil tersebut.

“Mereka dikenali oleh sistem radar dan memiliki jangkauan yang berbeda. Itu sebabnya dua senjata berbeda digunakan,” kata juru bicara kementerian.

Juru bicara mengatakan kapal perang tersebut mengidentifikasi drone yang mencurigakan pada Senin (26/2/2024) tetapi tidak berhasil menembak jatuh.

"Ini mungkin pengerahan angkatan laut Jerman yang paling berbahaya selama bertahun-tahun," kata juru bicara pemerintah Jerman dalam pengarahan terpisah.

Seperti diketahui, risiko pengiriman terus meningkat karena serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab sejak November 2023. Aksi ini dilakukan sebagai tindakan solidaritas dengan Palestina melawan Israel dalam perang Gaza.

Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah merespons dengan beberapa serangan udara terhadap fasilitas Houthi tetapi sejauh ini gagal menghentikan serangan tersebut.

Prancis, Yunani dan Italia termasuk di antara negara-negara yang akan berpartisipasi dalam misi UE yang awalnya akan melihat tiga kapal di bawah komando UE.

Negara-negara yang berpartisipasi akan diberi mandat untuk melindungi kapal komersial dan mencegat serangan, namun tidak mengambil bagian dalam serangan terhadap Houthi di darat.

Kelompok Houthi, yang menguasai wilayah terpadat di Yaman, mengirimkan pemberitahuan resmi kepada pejabat pelayaran dan perusahaan asuransi tentang apa yang mereka sebut larangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel, AS, dan Inggris untuk berlayar di laut sekitar.

Sebastian Hov, CEO 18 Insurance mengatakan kepada Reuters, larangan dan serangan yang sedang berlangsung dapat menyebabkan perluasan wilayah yang dianggap tidak aman untuk navigasi laut, semakin membatasi kapasitas asuransi dan meningkatkan premi bagi kapal yang beroperasi di atau dekat wilayah tersebut.

“Meningkatnya biaya asuransi, serta pengalihan kapal ke rute yang lebih panjang untuk menghindari daerah berisiko tinggi, akan membebani rantai pasokan global,” katanya.

Tidak ada informasi terkini mengenai nasib kapal kargo Rubymar yang ditinggalkan setelah dihantam rudal Houthi pada 18 Februari di Laut Merah bagian selatan dan menyebabkan kebocoran bahan bakar. Kapal itu tetap terendam air di tengah kekhawatiran akan tenggelam.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement