MANGGARAI BARAT - Aktivitas pelayaran kapal feri rute Labuan Bajo (NTT) menuju Sape (NTB) dan sebaliknya ditutup sementara waktu imbas dinamika cuaca ekstrem.
Adapun saat ini gelombang tinggi dan hujan lebat disertai angin kencang tengah melanda perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Sape, Reno Yulianto mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan larangan beroperasi untuk menghindari potensi bahaya akibat cuaca ekstrem.
BACA JUGA:
"Kapal feri sementara tidak beroperasi untuk lintasan Sape-Labuan Bajo mulai Sabtu (9/3) kemarin," ungkap Yulianto, Senin (11/3/2024).
Yulianto belum bisa memastikan, kapan operasional di wilayah perairan itu bisa dibuka kembali. Pihaknya bergantung pada prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, larangan berlayar akibat cuaca ekstrem juga berlaku untuk kapal-kapal wisata yang hendak menuju kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, khususnya Pulau Komodo dan Pulau Padar.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo melalui pemberitahuan tertulisnya hanya mengizinkan pelayaran ke bagian lain dari kawasan TN Komodo, yakni Pulau Rinca.
NTT Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG: Berpotensi Landa 22 Kabupaten
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto mengatakan, pihaknya selama hingga 16 Maret 2024 tak akan melayani pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) ke Pulau Komodo kepada nahkoda kapal-kapal wisata.
"Untuk sementara, pelayanan Surat Persetujuan Berlayar tujuan ke Pulau Komodo ditunda dan akan dibuka kembali setelah kondisi perairan dan prakiraan cuaca dari BMKG normal kembali," ungkap Risdiyanto, Sabtu (9/3/2024).
"Pelayanan SPB hanya diberikan ke Pulau Rinca," ujarnya.