KEDIRI - Hilal atau bulan sabit pertama sebagai penentu awal ramadan tidak terlihat di wilayah Kabupaten Kediri dan Blitar.
Kasubag Humas Kemenag Kabupaten Kediri Tantowi Jauhari mengatakan, pemantauan berlangsung mulai pukul 17.47 WIB hingga pukul 17.50 WIB di kawasan MAN 03 Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri.
“Hilal tidak muncul sampai pukul 17.50 Wib,” ujarnya kepada wartawan Minggu (10/3/2024).
Kabut Halangi Pengamatan Hilal di Langit Batang
Penentuan awal puasa dengan metode rukyatul hilal di Kabupaten Kediri melibatkan sejumlah pihak. Selain kemenag, hadir juga perwakilan dari NU, Muhammadiyah, LDII, Badan Hisab Rukyat Kabupaten Kediri dan Pengadilan Agama.
Tinggi hilal pada saat pemantauan, kata Tantowi hanya 0,47 derajat, dan itu dinilai sangat kecil. Meski dalam cuaca terang dan cerah, ketinggian 0,47 derajat sulit melihat hilal.
Sementara itu pada saat berlangsungnya pemantauan, cuaca di wilayah Kabupaten Kediri dalam situasi sangat mendung. “Dan hilal kalau memang muncul itu sekitar 2 menit,” terangnya.
Semua unsur yang melakukan pemantauan pada Minggu sore (10/3/2024) menyimpulkan, hilal tidak terlihat di wilayah Kabupaten Kediri. Begitu juga dengan unsur Pengadilan Agama juga menyatakan hilal tidak nampak.
BACA JUGA:
Menurut Tantowi, ada sebanyak 137 titik pemantauan hilal di Indonesia. Dari jumlah itu, 30 titik di antaranya berada di wilayah Jawa Timur. Informasi yang ia terima, hilal tidak terlihat di seluruh titik di Jawa Timur.
Sementara hasil pantauan hilal yang tidak nampak di wilayah Kabupaten Kediri langsung dilaporkan ke Kemenag Kanwil Jawa Timur dan dilanjutkan ke pusat.
“Jawa Timur ada 30 titik dan diberi laporan. Dirilis di seluruh Jatim tidak ada satupun yang melihat hilal hari ini,” pungkasnya.