RUSIA - Sebuah buku pelajaran sekolah Rusia baru telah diterbitkan yang memutarbalikkan sejarah perang melawan Ukraina. Buku ini juga mendorong siswa untuk bergabung menjadi tentara.
Ini telah dirancang untuk mata pelajaran baru yang berjudul ‘Fundamentals of Security and Defence of the Motherland’.
Pelajaran ini wajib bagi siswa sekolah menengah berusia 15 hingga 18 tahun di Rusia dan wilayah pendudukan di Ukraina.
Nantinya pelajaran ini akan diajarkan seminggu sekali mulai September mendatang, menggantikan pelajaran yang dikenal sebagai ‘Fundamentals of Safe Living’.
Mantan tentara diharapkan untuk mengajar mata pelajaran baru dan warga Rusia dengan gelar di bidang pedagogi, yakni metode dan praktik pengajaran. Mantan terntara yang kembali dari perang ini sudah ditawari kursus pelatihan ulang gratis untuk menjadi guru.
Buku teks pertama untuk mata pelajaran baru, berjudul ‘The Russian Army in Defence of the Fatherland’, telah diproduksi oleh penerbit pendidikan terkemuka Rusia, Enlightenment. Di antara penulisnya adalah dua tokoh senior yang bekerja untuk kementerian pertahanan dan surat kabar Kremlin, Rossiiskaya Gazeta.
Buku setebal 368 halaman ini berisi cerita-cerita yang menggambarkan pencapaian heroik tentara Rusia dari abad ke-13 hingga saat ini.
“Rekan-rekan yang terhormat, kami semua memahami pentingnya menyajikan informasi kepada siswa kami dari sudut pandang [Rusia],” terang perwakilan penerbit Olga Plechova mengatakan pada sesi pengenalan online untuk para guru pada Januari lalu, yang disaksikan BBC.
“Kami tidak bisa menyampaikan sudut pandang alternatif kepada siswa. Jadi buku teks ini akan membantu Anda dalam menjawab pertanyaan anak-anak dan memberikan liputan akurat tentang peristiwa tertentu,” lanjutnya.
Penulis buku ini memuji diktator Soviet Joseph Stalin dan merayakan kemenangan Soviet dalam Perang Patriotik Hebat, sebutan orang Rusia pada Perang Dunia Kedua.
Mereka juga memuji peran militer Rusia dalam merebut semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014, yang mereka sebut sebagai penyatuan kembali Krimea dengan Rusia.